Assalamualaikum wr wb
Alhamdulillah, Alhamdulillahirabbil’alamin
innal hamda lillaah nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa na’uudzu billahi min suruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa man yahdihi llaahu falaa mudhilla lah, wa man yudhlilhu falaa haadiya lah. Asyhadu allaa ilaaha illallah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh.
Hadirin jamaah shalat isya, taraweh dan insya Allah shalat witir yang dimuliakan oleh Allah.
Shalawat serta rakhmat salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi agung Muhammad SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya, tabiit tabiin dan pengikut-pengikut beliau sampai di akhir zaman.
Serta doa kepada para saudara kita, pejuang kita di Palestine, kita doakan agar selalu dalam lindungan Allah, bantuan Allah dan surga Allah.
Hadirin sekalian,
Ini mumpung masih ramai para pemuda, sebagai para penerus bangsa, para usia produktif bangsa Indonesia. Indonesia ini sedang mulai masuk ke era usia produktif nya lebih banyak dibanding non produktif.
Usia produktif itu sekitar umur 15/18 hingga umur 50 an, dan jumlahnya ini 70% dari total penduduk indonesia. Jadi akan semakin banyak persaingan dalam hal bekerja, dalam hal meraih cita-cita. Yang kita perlukan salah satunya dalam mencapai apa yang diinginkan adalah ke sungguh sungguhan.
Jadi, Waktu mondok dulu, ada satu pelajaran namanya Mahfudzot, atau artinya kata-kata mutiara, kurang lebih nya.
Kata kata mutiara yang paling pertama diajarkan adalah, Man jadda wa jada. yang artinya : Siapa yang bersungguh sungguh, akan mendapatkannya.
Mahfudzot tadi sepertinya simpel, sederhana, ga neko neko,
namun jika ditelisik lebih lanjut, maknanya dalam dan menyambung ke ayat aquran, surat ar radh ayat 11.
Di mana allah menjanjika perubahan pada kaum yang bersungguh sungguh meraihnya.
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)
Hadirin sekalian,
Jadi, jika kita ingin mencapai sesuatu impian atau target atau goal misal, harus sungguh-sungguh. Sungguh sungguh itu gimana? sungguh sungguh yang dikerjakan.
Contoh, buat rencana atau plan hari ini, rencana besok, rencana minggu ini, rencana bulan ini. Jadi kita melatih diri untuk dapat menuntaskan capaian yang kita rencakan itu.
Perubahan yang baik itu ada perkembangan. Setiap hari kita lakukan 1, 1, 1 diakhir tahun, kita akan lihat bahwa kita telah berkembang dengan baik.
Memang awalnya sulit, semua awalan pasti sulit. seperti orang belajar sepeda toh, ga mungkin langsung bisa ngebut.
Jadi kita melatih diri untuk membuat rencana, untuk menjalankan rencana. Itu tahap awal dari “Sungguh sungguh” jika kita ingin mencapai sesuatu. Yang dengan syarat harus tetap dijalankan sesuai syariat.
Dalam menjalankan rencana yang dibuat itu, sudah pasti akan ada rintangan. Ketika kita menghadapi rintangan ini, jangan berpikir Allah tidak melancarkan usaha kita, namun Allah ingin menguji kita. Jika kita lulus ujian Allah, berarti kita sudah naik ke tahapan berikutnya.
Dalam ujung surat Al Baqarah Ayat 286
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.
Ayat yang sering dibacakan pak Sugeng ya setiap subuhan. Di setiap rencana kita, sudah hampir pasti ada ujian, ada halangan, halangan ini buat sebagai cara Allah untuk menempa kita agar jadi lebih baik, lebih kuat di kemudian hari.
Kurangi rasa pesimis pada diri sendiri.
Jangan berpikir pasti gagal jika belum pernah mencoba melakukan apa yang kita sendiri rencakanan. Takut itu pasti ada, namun lebih takutlah jika kita tidak pernah mencoba apa yang kita rencakanan itu. Yang sudah pasti rencana nya dalam hal hal yang baik yang sesuai syariat. Halal dan Barokah.
Perubahan itu tidak mudah, tapi dapat kita lalui.
Selalu ingat ayat ini saat kita berjuang dalam rencana dan menemui kesulitan
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرً
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
Allah menegaskan hingga mengulang 2x bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan.
Tapi kok ngerasa kesulitan ada terus? Berarti kita diminta sabar, dan Allah tahu bahwa kita dapat mengatasi nya
Rasullullah SAW juga bersabda :
Mukmin yang kuat lebih bagus dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, namun pada masing-masing ada kebaikannya. Bersemangatlah kamu mencapai sesuatu yang bermanfaat bagi kamu, mohon lah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu merasa tak berdaya (HR. Muslim)
Mari kita lakukan perubahan, mulai dari diri sendiri, lalu keluarga, dan masyarakat agar kita menjadi kaum yang di cintai Allah dan bermanfaat bagi yang lainnya.
Semoga di bulan ramadhan ini, melatih kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih ber takwa dan memperkuat iman kita.
Sekian kultum singkat ini, wabillahitaufik walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh