Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillaahirrahmaanirrahiim..
الْحَمْدُ للهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِينَ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصَحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ اِلَى يَومِ الدِّينِ، أَمَّا بَعْدُ
Segala puji hanya kepada Allah Swt. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. serta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari akhir. Amma ba’du…
Alhamdulillah kita dapat berkumpul dalam barisan salat Subuh berjamaah di Masjid Al Barokah ini dalam keadaan sehat dan insyaaAllah sehat serta bahagia selalu menyertai kita. Tak lupa kita selalu mohonkan pada Allah kesempatan untuk berbuat baik.
Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan kultum singkat bertema
“Berbicara yang baik”.
Hadirin sekalian yang dirahmati Allah,
Setiap hari, kita pasti berbicara dengan orang lain, baik itu keluarga, teman, atau siapa saja yang kita temui. Dalam Islam, kita diajarkan untuk selalu menjaga lisan dan berkata yang baik. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadis ini, kita bisa belajar bahwa jika perkataan kita tidak membawa manfaat atau justru bisa menyakiti orang lain, lebih baik kita diam. Karena dengan menjaga lisan, kita bisa menghindari banyak masalah dan dosa.
Pernahkah kita berkata tidak baik saat marah? Tentunya kita memahami bahwa saat marah, Setan akan lebih mudah menguasai diri. Salah satunya melalui lisan. Apa yang akan terjadi? Lisan kita akan menusuk hati orang lain.
Padahal Allah dan Rasul-Nya telah memerintahkan umat Islam untuk menjaga lisan. Semua ini terangkum dalam adab berbicara atau menjaga lisan. Sungguh mulia ajaran Islam yang menata setiap inci kehidupan umatnya dengan cara yang begitu arif. Tugas umat muslim tak lain adalah mengikuti setiap petunjuk yang Allah dan Rasul-Nya berikan.
Berbicara baik bukan hanya soal menghindari kata-kata kasar, tapi juga tentang berkata jujur, sopan, dan penuh hikmah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا
“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka.” (QS. Al-Isra’: 53)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa perkataan yang buruk bisa menyebabkan perkelahian, perpecahan, sedangkan perkataan yang baik bisa mendatangkan kedamaian. Jadi, mari kita biasakan berbicara dengan lembut dan penuh kasih sayang, terutama kepada orang tua, saudara, dan teman-teman kita.
Ada kisah Syekh Sudais, imam besar masjidil haram yang amat populer. Alkisah, Syeikh Sudais kecil tengah asyik bermain tanah. Di saat yang sama, ibunya sibuk menyiapkan hidangan makanan untuk tamu yang hendak berkunjung.
Ketika jamuan makanan telah tersaji, namun para tamu belum datang, tiba-tiba tangan mungil Syeikh Sudais kecil dengan segenggam tanah ditaburkannya debu itu ke atas makanan.
Sontak, mendapati kelakuan nakal sang anak, ibu pun marah besar. “idzhab ja’alakallahu imaaman lil haramain (pergi kamu, biar kamu jadi Imam di Haramain),” ujar sang ibu dengan nada marah.
Entah apakah ini doa atau kutukan seorang ibu. Yang pasti, intinya ibunya memang menginginkannya menjadi orang yang bermanfaat bagi umat. Dan dalam kesehariannya, sang ibunda kerap memanggil Syeikh Sudais kecil dengan sebutan “Ya Abdurrahman, ya hafidzal quran, ya imamal masjidil haram.” Rupanya lewat panggilan itulah doa yang kerap diucapkan ibu kepadanya.
Sebagai penutup, mari kita selalu berusaha menjaga lisan kita agar hanya mengucapkan kata-kata yang baik dan bermanfaat. Jika kita ragu apakah perkataan kita akan membawa kebaikan atau tidak, lebih baik kita diam. Dengan begitu, kita bisa menjaga hubungan baik dengan sesama dan terhindar dari perkataan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.
Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita agar selalu berbicara yang baik dan menjauhkan kita dari perkataan yang buruk. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.