Belakangan ini, beberapa minggu yang lalu, banyak muncul pemikiran tidak logis tentang sudut pandang mengenai Islam. Saya temui di media instagram, yang saya follow dan berakhir unfollow dan block, seorang kartunis, dia menggambarkan karakter yang sedang bersujud ke perangkat Wi-Fi dan berucap Allahu Akbar. Lihat komentarnya tambah miris. Atas nama seni yang tidak jelas mereka berani menaruh Agama dibawahnya. Sangat miris. Terlihat bahwa banyak kaum muda yang sangat-sangat jarang untuk shalat 5 waktu. Kenapa saya bisa bilang begitu? Mari bahas.
Islam, pada awalnya memerintah untuk shalat hingga lebih dari 5 waktu yang akhirnya di “nego” oleh Baginda Nabi Muhammad hingga 5 waktu. 5 waktu shalat yang kamu butuhkan untuk eling atau ingat pada penciptamu. Berapa lama sih shalat itu? 5 – 10 menit saja. Sudah berani kamu yang telah baligh mengutamakan dunia hingga menentang perintah dunia? sangat miris. Apa sih esensi dari shalat? manfaatnya? membersihkan hati. Hati ini selalu kotor layaknya ventilasi yang harus dibersihkan ulang-ulang karena kotornya dunia. Jika jarang shalat? kotorlah hati itu. Masalah sepele menjadi besar, masalah besar malah di biarkan. Buktinya apa? Coba lihat masalahmu saja. Ngaca. Baru lihat orang lain.
Ingat, masalahmu di dunia bagi penciptamu itu tidak ada apa-apanya. Mau masalahmu jomblo, berantem, sakit hati dan sebagainya. Minta sama penciptamu, insyaAllah akan diberikan jalan keluar. Jangan pernah menjual aqidah islam menjadi urutan dibawah prioritasmu. Azan berkumandang, cepat shalat. Lagi dijalan? melipir ke masjid atau musholla terdekat. SPBU banyak ada musholla. Mau alasan apa lagi?
Oh dan yang peliknya adalah pikiran ndeso seperti ini: “Shalat ga shalat juga masih hidup mas” OO REALLY? Pernah tidak terpikirkan jika malam hari tidur itu adalah malam terakhir kamu tidur dan dibangunkan oleh malaikat? Hanya butuh sekali approval bagi malaikat untuk mencabut nyawa manusia di bumi. Jangan sombong diatas muka bumi ini.
Jadi dewasalah dalam menelaah konten media. Jika itu berkaitan dengan aqidah Islam, be CRITIC! Itu agamamu, jika kamu marah wajar! Karena itu tanda Cinta pada agama Islam mu. Kamu juga akan marah jika ibumu di beritakan tidak benar kan?