Saya merasa harus menceritakan ini.
Ini saya 3 tahun lalu. Berbaring “bodoh” di ruang IGD RS PKU Muhammadiyah Gamping
Tergopoh gopoh, bikin heboh tetangga, terobos lampu merah ringroad menuju RS tempat istri Koas :shame
Sesampainya, langsung di minta baring, pasang EKG. Hasilnya? Hasil EKG termasuk normal. Tensi normal, gula normal, suhu normal. Lalu kenapa?
“Ini panic attack saja mas” :shame, mengangguk angguk malu sambil menghirup oxygen melalui selang.
Panic attack buat saya sih memalukan ya, seakan akan beneran ðŸ¤. Saat itu muncul, sekujur tubuh terasa kesemutan, mulai dari kaki kebas, naik ke perut, tangan hingga bahu. yang tidak hanya di dada, jantung dan kepala saja.
Bagaimana tidak panik jika begitu? serangan jantung, yang memang ciri cirinya mirip.
“Dah lah, selesai ini” , pikir saya waktu itu. Sambil melihat Fatih yang masih 2 tahun.
dr. Agus Sp.PD bilang kalo ini ciri penyakit GERD. Gerd ini dateng ke yang : stress, banyak pikiran, pola makan ga beraturan, sering ngopi/ngeteh. cocok. Asam lambung naik, yang menyebabkan bagian dada tertekan.
Tahun itu masih persiapan kantor Jetorbit. Sana sini, ngerjain projekan juga. Kopi sudah pasti ada, jam makan ga beratur, jam kerja juga lewat terus. Berat 75 kg. Olahraga sesempatnya saja.
Ini kondisi perut “hamil” waktu itu, sambil menikmati buku pak Rhenald Kasali. ðŸ¤
Lalu apa saran dr. Agus waktu itu?
- Kunyah makan lebih lama. Sampai lebih hancur.
- Makan porsi sedikit.
- Makan lebih sering. Karena poin 2 makan porsi sedikit, jadi cepat lapar. yang biasa makan 3 kali. bisa jadi 5-6 kali. Ingat, porsi sedikit.
- Daging merah diutamakan. Sapi, kambing. Atau ikan.
- Tidak ada kopi/teh dulu. Air putih only.
Sambil diberikan obat lambung. Lansoprazole, omeprazole is my friend back then ðŸ¤
Di praktekan, walau masih sering kena efek GERD itu. mulai dari gula darah seringkali drop, kesemutan. Jalani terus. Olahraga terus.
[…] pikir panjang, siaran tadi langsung kubesarkan volumenya. Mengingat kejadian lampau tentang panic attack dan gerd yang selain tidak mengenakan, juga malu-maluin […]